PP No. 22 Tahun 2006
(Tenatang Beban Kerja)
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan
menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem
kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori
satuan pendidikan yang bersangkutan.
Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan
menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK
kategori standar menggunakan sistem paket atau dapat menggunakan sistem kredit semester.
Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem
kredit semester.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar
sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar
setiap mata pelajaran pada Sistem Paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam
bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing
satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:
a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35
menit;
b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama
40 menit;
c.
SMA/MA/SMALB/
SMK/MAK berlangsung selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap
satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per
minggu untuk SD/MI/SDLB:
1) Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam
pembelajaran;
2) Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam
pembelajaran.
b.
Jumlah
jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam
pembelajaran.
c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per
minggu untuk SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan
untuk setiap satuan pendidikan adalah sebagaimana tertera pada Tabel 25
Tabel 25. Beban Belajar Kegiatan Tatap
Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan
|
Kelas
|
Satu jam pemb. tatap muka
(menit)
|
Jumlah jam pemb. Per minggu
|
Minggu Efektif per tahun
ajaran
|
Waktu pembelajaran per tahun
|
Jumlah jam per tahun (@60
menit)
|
SD/MI/ SDLB*)
|
I s.d. III
|
35
|
26-28
|
34-38
|
884-1064 jam pembelajaran
(30940 – 37240
menit)
|
516-621
|
IV s.d. VI
|
35
|
32
|
34-38
|
1088-1216 jam pembelajaran
(38080 - 42560
menit
|
635-709
|
SMP/MTs/ SMPLB*)
|
VII s.d. IX
|
40
|
32
|
34-38
|
1088 - 1216 jam
pembelajaran
(43520 - 48640
menit)
|
725-811
|
SMA/MA/ SMALB*)
|
X s.d. XII
|
45
|
38-39
|
34-38
|
1292-1482 jam pembelajaran
(58140 - 66690
menit)
|
969-1111,5
|
SMK/MAK
|
X s.d XII
|
45
|
36
|
38
|
1368 jam pelajaran
(61560 menit)
|
1026
(standar minimum)
|
*) Untuk SDLB
SMPLB, SMALB alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka dikurangi 5 menit
Penugasan terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri
oleh peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur terdiri dari:
1. Waktu untuk penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SD/MI/SDLB
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
2. Waktu untuk penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMP/MTs/SMPLB
maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
3. Waktu untuk penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan
menggunakan sistem paket adalah enam tahun untuk SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk
SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MA/SMALB, dan tiga sampai dengan empat tahun untuk
SMK/MAK. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta
didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Sistem kredit semester adalah
sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan
sendiri beban belajar dan mata pelajaran
yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem
kredit semester dinyatakan dalam satuan
kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran
tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Panduan
tentang sistem kredit semester diuraikan secara khusus dalam dokumen
tersendiri.
0 komentar:
Posting Komentar